Usai Konser, “Ya Samman” Tour di Tiga Kota

Selasa, 19 Juli 2011


Venesia Online - Lagu Ya Samman karya kamsul A Harla, direncanakan bakal tour di tiga kota, Baturaja, Sekayu dan Ogan Komering Ilir. Hal itu terungkap dalam audienci tim manajemen Lagu Ya Samman (PAReS management dan Lembaga Kebudayaan Venesia dari Timur), dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwsata (Disbudpar) Sumsel, Senin, (18/7).

Audienci ini diterima langsung Kepala Disbudpar Sumsel, H.Moehamad Jhonson,SE, didampingi Drs.Dadang Irawan, Kabid Pengembangan Seni Budaya, Heri Wijaya,SH Kasi Pengembangan Kebudayaan dan Chandra Amprayadi,SH, Kepala UPTD Taman Wisata Budaya Kerajaan Sriwijaya (TWBKS) Sumsel. Sementara dari panitia, Kamsul A Harla (Pencipta lagu Ya Samman), Muhammad Syahrian,SH (Direktur PAReS management), Imron Supriyadi,S.Ag (Direktur Program Venesia dari TIMUR) Palembang.

Pada kesempatan itu, Direktur PAReS management Palembang, Muhammad Syahrian,SH mengatakan tour Ya Samman di tiga kota ini dilakukan sebagai tindaklanjut Festival Tari dan Lagu Ya Samman pada hari Kamis, 21 Juli 2011nanti. “Program ini sengaja kami gagas, sebagai lanjutan dari acara festival dan konser Ya Samman. Bagi pemenang, baik tari dan lagu bukan tidak mungkin jika nanti akan kita libatkan dalam tour ini. Sebab, dalam festival ini kita melibatkan siswa dan siswi SMP/SMA dan sanggar tari di 15 Kabupaten kota se-Sumsel,” katanya.

Sementara itu, Imron Supriyadi, Direktur Program Lembaga Kebudayaan Venesia dari TIMUR Palembang menambahkan, Festival Tari dan Lagu Ya Samman sekaligus untuk menginventarisasi sanggar seni tari dan lagu di setiap sekolah di Sumsel. “Jika kita punya database yang jelas di setiap sekolah, akan memudahkan kita untuk melihat potensi apa yang perlu dikembangkan, terutama di sejumlah sekolah. “Banyak hal yang perlu digali dan dikembangkan bagi setiap sekolah, terutama dalam bidang seni,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Disbudpar Sumsel, H.Moehamad Jhonson,SE menyatakan, pihaknya menyambut baik atas kerja kreatif yang dilakukan panitia. Diharapkan, dengan program yang digagas dapat menjadi ruang kreasi bagi pelaku seni tari dan lagu di Sumsel, terutama bagi siswa dan siswa dan siswi di setiap sekolah dan sanggar seni tari di Sumsel. “Gagasan tour Ya Samman ini bisa kita bantu, di tahun 2012. Makanya perlu koordinasi dengan Pak Dadang yang memegang bidang pengembangan seni dan budaya. Nanti proposalnya disampaikan ke Pak Dadang, supaya bisa diagendakan di tahun depan,” tambahnya.
Menurut Jhonson, lagu Ya Samman sangat identik dengan Dunia Melayu dan Dunia Islam. Sebab, kalau melihat konten dan iramanya, lagu Ya Samman ciptaan Kamsul A Harla ini sarat dengan nuansa melayu. “Potensi ini perlu dimaksimalkan, sehingga bukan hanya sebatas rutinitas saja, tetapi setiap program harus punya target yang jelas. Setelah acara, mau apa. Ini yang penting. Jadi harus ada out put yang jelas dan jangan sampai membuat event asal jadi. Kalau asal jadi, bisa memalukan daerah,” tegasnya.

Sebagaimana informasi sebelumnya, pada hari Kamis 21 Juli 2011, akan digelar Konser Tari dan Lagu Ya Samman, di Graha Budaya Jakabaring Palembang pukul 16.00-17.30 WIB. Sebelum konser, di pagi harinya, pukul 08.00-16.00 WIB akan dilakukan kompetisi tari dan lagu Ya Samman, dengan melibatkan sekolah dan sanggar seni tari di Sumsel. “Report terakhir hari ini (Senin/18/7), sudah ada tujuh kabupaten dan kota yang siap ikut serta dalam kompetisi ini,” pungkas Muhammad Syahrian,SH. (rel)


Festival Tari dan Lagu “Ya Samman” Diundur 21 Juli

Rabu, 29 Juni 2011

Venesia Online - Mengirngi jadwal akademik sejumlah sekolah di sumsel, pelaksanaan estival Tari dan Lagu “Ya Samman” karya Kamsul A Harla diundur. Acara yang seharusnya dilaksanakan pada 25 Juni 2011 diundur pada Kamis 21 Juli 2011, di Graha Budaya Jaka Baring Palembang.
Menurut Muhammad Syahrian,SH, ketua pelaksana festival mengatakan, pengunduran ini berkaitan dengan jadwal akademik di sekolah di Sumsel.“Kita banyak mendapat konfirmasi dari sejumlah sekolah yang siap menjadi peserta, tetapi dari sebagian mereka menginformasikan, kalau tanggal 25 Juni, ada sebagian sekolah yang masih aktif menjalankan agenda akademik setelah mereka melaksanakan ujian akhir nasional.
Jadi pengunduran pelaksanaan ini kami lakukan, untuk memberi ruang bagi sejumlah sekolah yang pada 25 Juni tidak bisa mengirim peserta. Kita berharap dengan pengunduran ini sekolah yang akan menjadi peserta bias lebih menyiapkan diri dalam latihan, sehingga bisa lebih maksimal,” katanya.
Seperti diinformasikan sebelumnya, festival tari dan lagu Ya Samman ini akan melibatkan sekolah di Sumsel, dari tingkat SMP dan SMA atau yang sederajat. Menurut Syahrian, festival ini dilakukan selain untuk menggali potensi seni tari dan music di kalangan pelajar di Sumsel, juga sebagai salah satu bentuk media sosialisasi tentang lagu Ya Samman itu sendiri.
“Kita mengharapkan, dengan pengunduran ini beberapa sekolah masih punya esempatan untuk mendaftar,” ujarnya, sembari menginformasikan bagi sekolah yang akan mendaftar bias menghubungi panitia, di nomor telpon 085273397761, atau 085832482569,dan email : panpel_festival@yahoo.com.
Lebih lanjut, Direktur PAReS management Palembang ini menegaskan, lagu Ya Samman selama ini sudah dikenal masyarakat. Tetapi dalam beberapa event yang selama ini muncul ke pemukaan, banyak masyarakat di Sumsel belum mengetahui kalau lagu ini merupakan produk wong Sumsel.
“Kami bekerjasama dengan lembaga kebudayaan Venesia dari Timur, mencoba mengusung lagu ini dalam bentuk ferstival, supaya putra-putri di Sumsel bukan hanya bisa menyanyikan saja, tetapi juga mengetahui, kalau lagu ini memang karya cipta seniman musik di Palembang,” tegasalumnus Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) ini seraya menambahkan kalau lagu ini benar-benar ciptaan Kamsul A Harla, seniman musik di Palembang dan bukan karya orang lain.[*] (rel)


Juni 2011, Festival Lagu dan Tari “Ya Samman” Siap Digelar

Minggu, 08 Mei 2011


Venesia Online - Lagu “Ya Samman” sampai hari ini sangat familiar di sejumlah pelaku seni, terutama seni tari dan musik di Palembang dan Sumsel. Tapi sebagian pihak masih ada yang belum mengetahui kalau lagu Ya Samman adalah adalah karya Kamsul A Harla, putra asli Sumsel. Berdasar dengan itu, pada tangal 25 Juni bertempat di Graha Budaya Jaka Baring Palembang festival Lagu dan Tari ‘Ya Samman’ Insya allah akan dilaksanakan, sebagai bentuk sosialisasi.

“Target utama acara ini supaya lagu ini tidak sembarang diklaim orang lain, karena ini memang produk orang kita di Sumsel. Kita agak tidak enak hati saat melihat launching Sea Games ke-16 di Jakarta tempo hari, lagu Ya Samman dibuat oleh panitia dengan inisial no name, (tanpa nama pencipta-red). Ini jelas melukai hak intelektual pencipta lagu,” tegas Muhammad Syahrian, SH, kepada pers di Palembang, Minggu, (8/5/2011).

Lebih lanjut, Direktur PARes Manajemen sebagai pelaksana event, menegaskan kejadian di launching Sea Games beberapa waktu lalu tidak boleh terjadi keduakalinya di saat pembukaan Sea Gems di Palembang. “Pada pembukaan Sea Games di Palembang nanti, tidak boleh lagi ada istilah no name. Waktu di Jakarta memang panitia Sea Games yang tidak koordinasi dengan lembaga seni di Sumsel untuk mencari tahu siapa pencipta lagu Ya Samman. Ironisnya, koreografer juga tidak melakukan verifikasi pencipta lagu ini, jadinya pakai istilah no name. Kedepan ini tidak boleh lagi terjadi,” tegasnya.

Mantan aktifis Universita Muhamamdiyah Palembang (UMP) ini menjelaskan, dalam acara ini akan digelar dua cabang seni yaitu, tari dan lagu, yang melibat sekolah SMP dan SMA se-Sumsel. Masing-masing sekolah akan mengutus peserta dua group dari masing-masing cabang seni. “Karena acara ini melibatkan langsung sekolah, jadi kita harus menunggu selesainya pelaksanaan Ujian Nasional. Kita tidak ingin memecah konsentrasi siswa atau program akademik terganggu oleh event ini. Makanya acara ini sempat megalami pengunduran jadwal, karena harus disesuaikan dengan jadwal ujian nasional,” tegasnya.

Dalam pelaksanannya nanti, menurut Rian pihaknya juga menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak, seperti Taman Wisata Budaya Kerajaan Sriwijaya, (TWBKS), Lembaga Kebudayaan Venesia dari Timur, dan lembaga lain termasuk media. Sebab program ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari sejumlah pihak. “Informasi lebih lanjut bisa menghubungi melalui sms nomor 085832482569, 0852 733 97361, atau langsung datang ke kantor panitia, di jalan Swadaya Lorong Sukadarma II no 47.A Palembang,” tambahnya.

Ditanya soal persyaratan, Rian—panggilan akrabnya menjelaskan, jumlah group musik tidak lebih dari 6 Orang, kemudian wajib menyanyikan lagu Ya Saman. “Lagu ini boleh di-aransemen se-bebas-bebasnya. Juga peralatan musik bebas (elektrik, atau perkusi). Dan semua persoalan teksnis peralatan musik ditanggung peserta. Panitia hanya menyiapkan Sound Sistem dan Alat Musik,” tegasnya.
Tentang tari, Rian mengatakan, jumlah group (penari-red) maksimal 6 Orang. Setiap goup wajib menampilkan satu tari dengan iringan lagu Ya Saman. “Soal waktu pementasan, sesuai dengan waktu lagu Ya Saman (1 kali putaran). Dan satu hal yang mesti diingat adalah, tarian ini bukan jenis tarian moderen, seperti Cheer Leader dan sejenisnya. Yang penting, tarian ini bercirikan tari tradisional sesuai dengan tema lagu, yang didasari filosofi dan nilai-nilai syair lagu. (release)


KRITERIA PESERTA
FESTIVAL TARI DAN LAGU ‘YA SAMMAN’

PESERTA
Acara ini akan melibatkan Siswa SMP dan SMA di 15 Kabupaten dan Kota se-Sumsel, dengan estimasi peserta sebanyak 500 orang peserta, dengan rincian : Setiap Kabupaten dan Kota akan mengirim 4 Tim (2 Tim Musik dan 2 Tim Tari) masing-masing tim memiliki pesonil 6 orang. Masing-masing Tim dari 15 Kabupayen dan Kota akan mengirim peserta sebanyak 24 Orang (Tim Tari dan Lagu) plus tim official.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Acara ini direncanakan akan dilaksanakan pada Hari Sabtu Tanggal 25 Juni 2011 di Gedung Graha Budaya Jaka Baring Palembang Pukul 09.00 sampai Selesai

BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan yang akan diselenggarakan ini, Yakni :
• Kompetisi Tari dan lagu
Adalah Kompetisi Tari dan Lagu Yang diiukuti oleh untusan masing-masing sekolah dari 15 kabupaten/kota di Sumatera selatan yang Mengetengahkan lagu ya Samaan sebagai icon dalam pembukaan Sea Games XXVI di Sumsel.
• Seasion Acara
Dalam kegiatan ini untuk mewarnai jalannya kompetisi Festival tari dan lagu ya samaan dengan menampilkan:
1.Performance dari sosok pencipta lagu ya samaan
2.Peformance deri musisi sumsel dalam hal ini Pilus and Partner
3.Performance dari deklamator Puisi Jaid Saidi
4.Sarana ruang publikasi dari sponsor yang turut menyukseskan kegiatan

DEWAN JURI
Penjurian akan melibatkan sejumlah pelaku seni tari dan lagu berkompeten di bidangnya.
Hal ini dilakukan untuk menciptakan komparasi dan kritik terhadap perkembangan seni tari dan lagu di Sumsel, secara obyektif.

KRIETRIA PESERTA
A. Persyaratan Umum
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menaati peraturan yang ditentukan panitia
3. Hadir 15 menit sebelum acara dilaksanakan
4. Peserta adalah siswa SMP/MTs/SMA/SMK/MA berdomisli di Sumsel
5. Peserta merupakan utusan sekolah (melampirkan rekomendasi dari sekolah)
6. Transportasi dan penginapan peserta ditanggung peserta sendiri
7. Menampilkan lagu atau tari dengan iringan lagu Ya Saman
8. Membayar biaya pendaftaran Rp. 150.000 rupiah / Group
9. Sekolah boleh mengirim lebih dari 1 tim masing-masing lomba (max.2 tim)
10. Bagi peserta yang belum mendapatkan CD lagu Ya Saman harap menghubungi panitia No.HP. 0852 733 97361 An. Rian 0858 3248 2569
Harga CD Rp. 35. 000 per keping.

B. Persyaratan Khusus (Lagu)

1. Jumlah Group Musik tidak lebih dari 6 Orang
2. Menyanyikan Lagu Ya Saman
3. Lagu boleh di-aransemen se-bebas-bebasnya
4. Peralatan Musik Bebas (elektrik, atau perkusi)
5. Teknis Peralatan Musik (Kabel, Spull) ditanggung Peserta
6. Panitia hanya menyiapkan Sound Sistem dan Alat Musik

C. Persyaratan Khusus (Tari)

1. Jumlah Group (Penari) tidak lebih dari 6 Orang
2. Menampilkan satu Tari dengan iringan lagu Ya Saman
3. Durasi Tari sesuai dengan waktu Lagu Ya Saman (1 kali putaran)
4. Tarian Bukan jenis tarian Moderen (Bukan versi Cheer Leader)
5. Tarian bercirikan Tari Tradisional sesuai dengan Tema Lagu
6. Tari yang ditampilkan didasari Filosofi dan nilai-nilai syair lagu
7. Kostum ditanggung Peserta.

PENUTUP
Demikian, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan semua pihak untuk mendukung program ini.

Palembang, 8 Mei 2011
Panitia Pelaksana

Sumber : http://www.dapunta.com/juni-2011-festival-lagu-dan-tari-%E2%80%9Cya-samman%E2%80%9D-siap-digelar/11442.html




Nasib Seniman Sumsel Dinilai Memprihatinkan

Jumat, 13 Agustus 2010



Oleh Taufik Wijayac
Palembang - Nasib seniman Sumatera Selatan (Sumsel) menuai keprihatinan Pemkab Musi Banyuasin (Muba). Terkait hal itu, Pemkab Muba siap memberikan dukungan terhadap berbagai kegiatan seniman.

Hal tersebut diungkapkan langsung Bupati Muba Alex Nurdin saat menghadiri undangan dialog apresiasi seni dengan seniman dan budayawan se-Sumsel, di Hotel Aston, Palembang, Sumsel, Jumat 8 Februari lalu. Dalam kesempatan itu Alex yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang ini, mendapatkan masukan mengenai masalah-masalah yang sering dihadapi seniman.

"Saya bukan seniman, tetapi saya sangat menghargai seni. Saya bukan pemusik, tetapi saya tahu mana musik yang fals, dan saya tahu kalau saya menyanyi sering fals," kata Alex, disambut tepuk tangan seniman yang hadir.

Alex berharap, kegiatan yang dilakukan malam tersebut dapat dijadikan momentum kebangkitan seniman di Sumsel. Ke depan, Bupati yang terpilih untuk kedua kalinya memimpin Kabupaten Muba ini, tidak ingin lagi mendengar ada seniman yang sulit berkarya karena tidak memperoleh dukungan dari pihak terkait.

"Sedih hati saya ketika mendengar kabar sahabat saya, pelukis Koko Bae meninggal karena sakit dan tidak mendapat perawatan maksimal. Seharusnya ada perhatian lebih kepada seniman, apalagi yang telah mengharumkan nama Sumsel di tingkat nasional," kata Alex.

Alex menegaskan, perhatian yang diberikan juga harus dalam bentuk konkret dan jangan hanya sekadar janji. Bagaimana seniman dapat menghasilkan karya yang berkualitas kalau hidupnya tidak sejahtera.

"Kalau di kabupaten/kota lain di Sumsel seniman sulit berkarya, saya tantang untuk melakukannya di Sekayu (ibukota Kabupaten Musi Banyuasin). Saya siap memfasilitasi kalau memang kegiatan tersebut demi kebaikan seniman dan memberikan sesuatu yang berguna bagi masyarakat," ujar Alex.

Pernyataan Alex ini disambut positif oleh kalangan seniman di bumi Sriwijaya tersebut. Menurut mereka, gagasan Alex tersebut harus didukung sepenuhnya.

"Apa yang diimpikan Pak Alex, sama dengan mimpi seniman di Sumsel," kata salah satu tokoh seniman Sumsel, Tarech Rasyid saat dihubungi detikcom, Senin (11/2/2008).

Menurut Tarech, para seniman memang membutuhkan pemimpin yang dapat menghargai kontribusi dan karya mereka. "Kita tidak perlu perda dan segala macam. Yang penting pimpinan peduli pada kesenian," ungkap Tarech. (tw/djo)
Sumber : detik.com

Taman Wisata Alam Puntikayu



Taman Wisata Alam Puntikayu merupakan satu-satunya hutan wisata di sumatera selatan, letaknya yang strategis ( 6 km dari pusat kota ).

Kawasan TWA Puntikayu merupakan kawasan konservasi yang konsep pengembanganya berdasarkan pada prinsip - prinsip perlindungan keaneka ragaman jenis Tumbuhan hayati dan satwa. Potensi TWA punti kayu berupa panorama hutan pinus ( pinus mercussi ) yang memiliki nilai estetika pemandangan yang menarik, serta adanya hewan liar yaitu : kera ekor panjang, Macaca Fasicicularis), BEruk ( Macaca Nemistriana ) dl
Foto : http://puntikayu.com/images/gb1.gif

JEMBATAN AMPERA

Selasa, 20 April 2010


JEMBATAN AMPERA
Pembangunan jembatan gerak ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Awalnya, jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter ini, dinamai Jembatan.

Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Akan tetapi, setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera.

Perubahan dari waktu ke waktu membuat jembatan ampera ditata menjadi semakin cantik, sampai sekarang penataan jembatan ditambah dengan lampu warna warni, membuat para orang yang datang mengunjungi jembatan ampera pada malam hari semakin ramai

MASJID AGUNG PALEMBANG


MASJID AGUNG
Mesjid Agung Palembang yang terletak di pusat kota juga merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Palembang. Mesjid ini didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I atau Sultan Mahmud Badaruddin Jaya Wikramo mulai tahun 1738 sampai 1748.

Ukuran bangunan mesjid waktu pertama dibangun semula seluas 1080 meter persegi dengan daya tampung 1200 jemaah.Perluasan pertama dilakukan dengan wakaf Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab yang dilaksanakan pada tahun 1897 dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin.

Perluasan kedua kali pada tahun 1930. tahun 1952 dilakukan lagi perluasan oleh Yayasan Mesjid Agung yang pada tahun 1966-1969 membangun tambahan lantai kedua sehingga lus mesjid sampai sekarang 5520 meter persegi dengan daya tampung 7.750.